Rabu, 23 Maret 2011

Senin, 14 Maret 2011

merosotnya harga kobis

sudah bebera hari ini harga kobis di wilayah selo kabupaten boyolali merosot drastis, padahal masih banyak petani yang mempunyai kobis siap panen, diantaranya di Desa Tarubatang, Desa Senden, Dan Desa Jeruk. petani yang sedang panen raya terutama di wilayah Desa Senden dan Jeruk. rata-rata setiap petani  di dua Desa tersebut masih mencapai 1 ton perhari, dengan maksimal panen setiap petani mencapai kira-kira 10 ton lebih. hal ini dapat diprediksi dari jumlah bibit kobis yang ditanam, setiap petani di dua Desa tersebut minimal menanam 10 kepek binih kobis, dengan asumsi setiap kepek dapat tumbuh 1500 binih. jika kita asumsikan setip 1 binih menghasilkan 0.8 kg pada masa panen maka secara hitungan bodon ( hitungan grambyangan) kira kira setiap petani adalah 10 ton. padahal dua Desa tersebut terhitung masih mulai panen raya, sedangkan harga di pasaran hanya mencapai Rp100/Kg.  pada kebiasaanya setip 1 tanaman kobis menghabiskan modal biaya Rp. 500  s/d Rp. 1000 / pohon. maka nilai biaya produksi adalah setiap 10 kepek adalah Rp 7.500.000, itupun belum termasuk biaya tenaga dan buruh. sedangkan jika harga kobis hanya Rp. 100/kg maka setiap 10 kepek (10 ton) hanya akan menghasilkan uang Rp.1000.000-, artinya setiap petani akan merugi kurang lebih Rp. 6.500.000. hingga saat ini belum di ketahui penyebab merosotnya harga kobis. namun sebagian petani tetap akan memanen kobis sekalipun merugi. namun ada pula yang mebiarkan kobis membusuk di lahan. sementara itu harga wortel juga menurun dari harga Rp.2250/Kg kini tinggal Rp. 1700/kg.

Jumat, 04 Maret 2011

KABUPATEN BOYOLALI

Kabupaten Boyolali (Bahasa Jawa: Bayalali, arti harafiah: "lupa dari marabahaya"), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat.
Bagian timur kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya. Di wilayah kabupaten Boyolali terdapat Bandara Internasional Adi Sumarmo yang melayani untuk kawasan Solo dan sekitarya, serta asrama haji Donohudan.

Daftar isi


Geografi

Kabupaten Boyolali membentang barat-timur sepanjang 49 km, dan utara-selatan 54 km. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan dataran bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Pemanfaatan
Bagian barat merupakan daerah pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi (2.911 m) dan Gunung Merbabu (3.141 m), keduanya adalah gunung berapi aktif. Sedangkan di bagian utara (perbatasan dengan Kabupaten Grobogan merupakan daerah perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng.
Di bagian utara (perbatasan dengan Kabupaten Sragen terdapat Waduk Kedungombo.

 Pembagian administratif

Kabupaten Boyolali terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 262 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Boyolali.
Di samping Boyolali, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Ampel, Banyudono, Mojosongo,Simo, Karanggede, Musuk dan Selo. Kawasan Ngemplak yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, kini telah dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan Solo Raya ke arah barat.

Sejarah

Penyerbuan pasukan Pangeran Diponegoro oleh colonne Le Bron de Vexela dekat Gawok (gambar oleh G. Kepper, 1900)

Transportasi

Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan negara yang menghubungkan Semarang-Solo. Selain itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui Karanggede.Rata-rata seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara Internasional Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.

Pariwisata

Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung Merapi yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecapatan Cepogo merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di Boyolali.
Selain panorama Gunung Merapi dan Merbabu, kabupaten Boyolali juga memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di Tlatar (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali) dan Pengging di Kecamatan Banyudono (sekitar 10 km arah timur kota Boyolali). Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di Tlatar memiliki keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar Pengging ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.

Waduk Cengklik

Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan Ngemplak ± 20 km, kearah timur laut Kota Boyolali, Bila dari Bandara Adi Sumarmo ± 1,5 KM {di sebelah barat bandara tepatnya}. waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada zaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, Asrama Haji Donohudan, Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: Wisata Air (Water Resort), Pemancingan (Fishing Area), Rumah Makan Lesehan (Floating Restaurant).

Pesanggrahan Pracimoharjo

Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo.

Air Terjun Kedung Kayang

Obyek wisata yang perlu dikembangkan. Terletak di Desa Klakah berjarak 5 km ke arah Barat dari Kecamatan Selo. Merupakan panorama pemandangan alam yang berupa air terjun yang terletak diantara 2 kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang.Potensial untuk aktivitas camping, hiking, climbing. Fasilitas: Homestay, Pemandangan Alam.

Makam Ki Ageng Pantaran

Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan Ampel. Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung Merbabu dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.

Wana Wisata Kedung Ombo

Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, sekitar ± 50 km ke arah utara Kota Boyolali menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Pemancingan, Rumah Makan Apung, Wisata Air.
Masih banyak tempat wisata lain misal Bumi Perkemahan Indrapastha, Kali Sewan, dan lain-lain. Di Boyolali juga bisa menikmati wisata kuliner misal sambal lethok/tumpang dan makananan khas lainnya. bila kamu melewati daerah boyolali cobalah singgah di salah satu tempat tersebut untuk menghilangkan rasa lelah anda saat perjalanan ataupun hanya untuk mencoba coba saja.

Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singoprono

Obyek wisata ini terletak di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, sekitar ± 15 km ke arah timur laut Kota Boyolali. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan Simo yang berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Singoprono di puncak gunung tugel. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak gunung tugel.
=== MAKAM KI AGENG KEBO KENANGA === Obyek wisata ini terletak di dukuh Pengging, desa Jembungan, kecamatan Banyudono. Banyak oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan.
=== MAKAM PRABU HANDAYANINGRAT === Obyek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa Dukuh, kecamatan Banyudono. Makam ini merupakan trah dari majapahit.
=== PEMANDIAN UMBUL PENGGING=== Terletak di BANYUDONO. BISA MENJADI SALAH SATU WAHANA KREASI AITERNATIF Pendidikan
Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi Lainnya
Negeri 4 603 67 21 9 0 0
Swasta 509 215 70 28 28 2 9
Total 513 818 137 49 37 2 9
Data sekolah di Kabupaten Boyolali (2010/2011)
Sumber:[1]

Perekonomian

Peternakan Sapi

Boyolali dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu didaerah Kecamatan Ampel terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.

Perindustrian

Banyak terdapat perindustrian di wilayah Boyolali yang dapat menampung tenaga kerja yang potensial. Mayoritas industri yang ada di wilayah Boyolali adalah bergerak dalam bidang textil, antara lain PT. Sariwarna, PT. Safaritex, PT. Bupatex dll.

Produksi Tanaman Perkebunan

  1. Kelapa = 4.396,20 hektare = 10.766.450 butir
  2. Cengkeh = 892,13 hektare = 4.317,30 kwintal
  3. Teh = 28,62 hektare = 161,60 kwintal
  4. Tembakau = 2.884,20 hektare = 1.819.299 kilogram
  5. Kencur = 573,85 hektare = 4.605.290 kilogram
  6. Jahe = 300,50 hektare = 1.805.100 kilogram
  7. Kopi Robusta = 224,67 hektare = 75.703 kilogram
  8. Kopi Arabika = 186,61 hektare = 13,24 ton
  9. Jambu Mete = 129,53 hektare = 50.781 kilogram

Potensi Produk Potensial

  • Tembakau Rajangan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit. Produksi 4.178.543 ton/tahun, meliputi areal 5.369,35 hektar. Manfaat: bahan baku industri rokok. Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim.
  • Tembakau Asapan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Teras, Ampel, dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektare. Manfaat: Bahan baku industri rokok. Pemasaran di wilayah Jateng dan Jatim.

Peluang Investasi

  • Tembakau: Industri Pabrik Rokok di Kecamatan Selo, Ampel, Musuk, Cepogo, Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono Potensi: Produksi 4.178,543 ton/tahun pada areal 5.369,35 hektare. Kegunaan: Bahan baku industri rokok.
  • Kopi Arabika: Budidaya tanaman kopi arabika di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, dan Musuk. Potensi: Produksi 172,790 ton/tahun pada areal 234 hektar. Kegunaan: memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant.
  • Jahe: Budidaya tanaman jahe dan Industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Boyolali, dan Selo. Potensi: Produksi 4.363,170 ton/tahun pada areal 611,85 hektare. Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
  • Kencur: Budidaya tanaman kencur dan industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Simo, Andong, Klego, Sambi, dan Nogosari. Potensi: Produksi 5.670,290 ton/tahun pada areal 490,95 hektare. Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
  • Teh: Industri pengolahan teh wangi di Kecamatan Ampel, Selo, dan Cepogo. Potensi: Produksi 191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektare. Kegunaan: Bahan baku pengolahan teh wangi.
  • Jarak: Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. Potensi areal: 10.409 hektar. Kegunaan: bahan baku industri minyak jarak.

Putra-Putri Terkenal Kelahiran Boyolali

Boyolali telah banyak melahirkan putra-putri yang berhasil dan banyak dikenal di seantero wilayah Indonesia, bahkan dunia. Beberapa putra terkenal kelahiran Boyolali adalah sebagai berikut:
  1. Prof. Dr. Soeharso. Ia adalah dokter terkenal dan pendiri YPAC. Ia adalah merupakan salah satu pahlawan nasional.
  2. Laksamana Widodo AS. Ia adalah pernah menjabat sebagai KSAL, panglima TNI dan Menkopolhukam di era pemerintahan presiden SBY.
  3. Ir. Joko Kirmanto. Ia adalah Menteri Pekerjaan Umum di era pemerintahan presiden SBY.

Rupa-rupa

  • Dikenal sebagai kota susu, Boyolali terdapat banyak patung-patung sapi di sejumlah sudut kota.
  • Boyolali memiliki slogan pembangunan Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).

sekalipun ada fatwa haram sebagian ulama, petani lereng merbabu mulai menanam tembakau






memasuki musi m ke-9 (penanggalan jawa) petani di lereng merbabu kecamatan selo kabupaten boyolali, mulai melakukan penanaman tembakau. atau lebih tepatnya awal bulan maret ini. setelah angin besar sebagai penanda masuknya musin ke-9 mulai reda ini adalah sebagai isyarat bahwa tanaman tembakau mereka mharus segera di tanam. sedangkan panenya akan diprediksikan akan berakhir pada bulan agustus atau sekitar musik ke 1 penaggalan jawa. bukan hanya itu saja musim ini adalh musim yang sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian besar petani dilereng merbabu. karena tanaman tembakau ini merupakan tanaman yang sangt di dambakan dan sangat diharpkan sebagai penunjang ekonomi utama para petani, selama ini belum ada tanaman penggati yang nilai jualnya sama dengan tembakau, bahkan dari hasil tanaman tambakau ini cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi selama hampir satu tahun. alasan lain mengapa petani masih favorit menanam tembakau karena tanaman ini cukup mudah untuk dibudidayakan dan bahkan sedikit modal usahanya, bibit tanaman ini bisa dihasilkan dengan cara membikin sendiri tanpa harus membeli dari toko atau pihak luar, selain itu tembakau juga mampu bertahan hidup sekalipun cuaca tidak menentu seperti saat ini. belajar dari pengalaman tahun kemarin tembakau masih menjadi andalan sumber ekonomi karena harganya cukup mahal. tembakau lereng merbabu terkenal dengan kwalitasnya yang cukup bagus, hal ini dapat dibuktikan ketika harga didaerah lain menurun harga tembakau lereng merbabu ini masih cukup bertengger dipuncak kejayaan harga, buktinya pada tahun kemarin harga tambakau jawa timur bahkan separuhnya harga tembakau lereng merbabu. kebanyakan tanaman tembakau yang ditanam di wilayah selo terutama lereng merbabu adalah varietas temabakau gombleng dan cetok. pada musim panen kegiatan mengolah tembakau juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi, selain itu upah tenaga kerja ( buruh tani) juga meningkat pada musim panen tembakau. sebab pada musim panen sebagian besar banyak yang mengolah daun tembakau menjadi tembakau rajangan. 
pada tahun ini sebagian besar petani tembakau lereng merbabu juga mulai memperbincangkan soal tanaman tembakau ini, pada sebuah acara sapejagong ( kumpul bareng ) pada sebuah rumah seorang warga petani mulai ramai memperbincangkan tanaman tembakau ini. ada yang membicarakan soal kontrak kerja dengan pabrik-pabrik rokok, ada yang membincangkan, ada yang membicangkan soal prediksi harga bahkan ada pula yang menceritakan pengalamanya menanan tembakau musim lalau. bahkan pembicaraan juga mengarah pada fatwa sebagian ulamak yang mengharamkan tembakau. pada pembicaraan ini cukup besemangat para petani dalam perbincangannya, menurut petani, fatwa ini sama sekali tidak menyiutkan nyali petani untuk menanam tembakau. menurut para petani, seharusnya ulamak yang mengeluarkan fatwa harap merokok ditinjau ulang, dari pada mengharamkan rokok sebaiknya mencarikan solusi kepada petani tanaman penggati yang nilai jual, mudah penanamanya sama dengan tembakau, jika memang ada dan ulamak tersebut mampu. maka mereka bersedia untuk tidak menanam tembakau, selain itu dari pada mengharamkan tembakau kalau bisa ulamak tersebu seharusnya menutup pabrik di seluruh indonesia bahkan luar negeri, dengan demikian tidak perlu mengharamkan merokok secara otomatis petani sudah tida menanam tembakau. maka dari itu sekalipun ada fatwa ulamak yang mengharamkan tembakau petani tembakau selo masih tetap akan menanam tembakau, karena solusi tanaman lain belum ada.  

LETUSAN MERAPI 2010

LETUSAN Gunung Merapi di Jogjakarta dan Jawa Tengah belum menunjukkan tanda-tanda berhenti. Aktiftas Merapi yang terkenal sangat aktif itu, tampaknya, bukanlah suatu kebetulan. Ada beberapa faktor yang membuat Merapi sangat aktif. Diantarnya, kondisi aktivitas seismik (kegempaan) dan tektonik regional.
Aktivitas Seismik
Jika aktivitas vulkanisme merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tektonik, maka kita dapat mengatakan bahwa tingginya aktivitas Merapi tidak lepas dari pengaruh tingginya aktivitas seismik di Yogyakarta dan sekitarnya. Keberadaan dapur magma Merapi yang berdekatan dengan zona seismik aktif, menyebabkan fluida di dapur magma menjadi labil karena terus menerus mendapat pukulan dan tekanan dari getaran gempabumi yang kerap terjadi.
Magma yang terus menerus mendapat tekanan ini menyebabkan dapur magma penuh dan bergerak naik. Magma baru yang naik ke permukaan ini akan memicu lebih banyak lagi magma yang naik ke atas sehingga Merapi menjadi kian aktif. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan Gunung Merapi menjadi salah satu gunungapi paling aktif karena segmen busur Jawa di bawah Merapi lebih aktif dibanding segmen lainnya.
Jika kegiatan gunungapi merupakan rangkaian kegiatan tektonik, maka tingginya aktivitas Merapi tidak lepas dari tingginya tingkat aktivitas kegempaan tektonik di zona ini. Tiga bulan menjelang terjadinya letusan dahsyat Merapi, Daerah Yogyakarta telah mengalami peningkatan kegiatan seismik yang yang luar biasa pesat. Tingginya tingkat aktivitas gempabumi tektonik di sekitar Merapi tercermin dari frekuensi gempabumi kuat yang seringkali mengguncang Daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Dalam rentang waktu hanya 3 bulan saja sejak Bulan Agustus 2010 Daerah Yogyakarta telah diguncang 6 kali peristiwa gempabumi tektonik. Gempabumi yang mengguncang Daerah Yogyakarta dan sekitarnya pada akhir-akhir ini adalah gempabumi tanggal 21 Agustus 2010 (magnitudo 5.0 Skala Richter), 3 September 2010 (magnitudo 5.0 Skala Richter), 11Oktober 2010 (magnitudo 3.9 Skala Richter), 28 Oktober 2010 (magnitudo 4.0 Skala Richter), dan 28 Oktober 2010 (magnitudo 3.2 Skala Richter).
Seluruh peristiwa gempabumi ini memiliki episetrum di selatan Gunung Merapi tepatnya di sebelah timur Sesar Opak. Selain gempabumi yang bersumber di selatan Merapi, juga terdapat peristiwa gempabumi di utara Merapi, yaitu Gempabumi Magelang tanggal 2 September (magnitudo 3.1 Skala Richter). Gempabumi ini dirasakan hingga Salatiga, Ambarawa, Banyubiru dan Ungaran.
Fakta mengenai adanya kaitan antara aktivitas gunungapi dengan aktivitas gempabumi tektonik telah dilaporkan terjadi di berbagai kawasan seismik aktif. Gempabumi Liwa 1932 dan 1994 dilaporkan telah meningkatkan kegiatan vulkanik di Suoh, Lampung Barat, sementara Gempabumi Nias 2005 juga telah memicu aktifnya Gunung Talang.
Di luar negeri juga dilaporkan beberapa kasus serupa. Seperti halnya Gempabumi Chili 1960 yang dilaporkan telah meningkatkan aktivitas Gunung Andes, sementara itu Gempabumi Landers 1992 juga dilaporkan memicu kegiatan vulkanisme di beberapa tempat di California. Di Filipina Gunung Pinatubo yang sudah tidak aktif selama hampir 500 tahun, meletus dahsyat setelah dipicu Gempabumi Luzon 1990.
Selain tingginya frekuensi aktivitas seismik, secara tektonik regional tingginya aktivitas Merapi juga disebabkan oleh karena lokasinya yang berdekatan dengan zona sesar. Jika kita perhatikan peta tektonik, ternyata jalur tunjaman lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Yogyakarta, sehingga sebaran episentrum gempabumi banyak terdapat di daerah ini.
Di zona ini dalam kerangka tektonik, selain terdapat jalur tunjaman lempeng juga terdapat sebaran sesar seperti Sesar Opak, Sesar Progo, Sesar Dengkeng, Sesar Oya dan masih banyak lagi sistem sesar yang belum dikenali. Di “kompleks Sesar Opak” inilah pada akhir-akhir ini terjadi peningkatan kegiatan seismik yang terus menerus berupa gempabumi yang mengguncang Daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Tingginya aktivitas Merapi tampaknya juga dipengaruhi lokasinya yang terletak pada perpotongan dua sistem sesar lokal. Kedua sesar yang saling berpotongan menurut Bemmelen (1970) ini adalah sistem sesar yang membujur dalam arah utara-selatan (transverse fault) yang membentuk kompleks jalur Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Ungaran, dengan sistem sesar berarah barat-timur yang sebut sebagai ”Sesar Simo”. Karena lokasi Merapi yang terletak di zona perpotongan sesar inilah diduga jalan keluar bagi magma menjadi lebih mudah.

Letusan Katastrofis
Mengingat sangat aktifnya Merapi, banyak masyarakat bertanya-tanya apakah mungkin Merapi akan mengalami letusan katastrofis hingga memecah badan gunung? Sejarah mengatakan bahwa gunung-gunung yang bisa mengalami erupsi katastropis adalah justru gunung-gunung yang sifatnya dorman atau lama tidak aktif, sehingga energi yang terakumulasi menjadi sangat besar. Jika menilik sejarah Merapi yang akhir-akhir ini rutin mengalami erupsi tampaknya masih banyak syarat yang harus dipenuhi untuk menuju erupsi yang sifatnya katastropis.
Terkait adanya laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta bahwa kandungan silika material letusan Merapi yang telah mencapai 57% mencerminkan bahwa saat ini magma Merapi cenderung lebih asam. Kadar silika ini juga berhubungan dengan tingkat kekentalan lava.
Jika sangat kental dan kemudian membeku dapat menyumbat diatrema sehingga terjadi letusan yang membahayakan. Patut disyukuri bahwa dalam beberapa letusan Merapi kali ini sudah terlihat adanya leleran lava, sehinga sangat kecil peluang akan terjadinya letusan katastrofis. Parameter letusan dari letusan eksplosif hingga katastropi sangatlah banyak, bukan hanya dilihat dari tingkat keasaman magma. Awan panas (pyroclastic cloud) atau wedhus gembel sendiri merupakan bentuk pelepasan energi magma, sehingga fase eksplosif yang mampu menghancurkan tubuh Merapi memiliki peluang sangat kecil

Sampai saat ini walupun aktivitas merapi menurun warga di kab. boyolali terutama di kecamatan selo mengaku masih waspada terhadap aktivitas merapi yang sekarang ini cenderung membaik dan yang di takutkan warga adalah saat hujan lebat di sekitar gunung merapi mereka menakutkan akan terjadinya lahardingin dari merapi.